Senin, 25 Mei 2015

Prinsip - Prinsip Penerapan Wall Art




Setelah Anda mengenal dan mengetahui apa itu Wall Art, dan apa saja yang menjadi bagian dari Wall Art, kemudian akan muncul pertanyaan ketika Anda bermaksud untuk menatanya di dalam ruang Anda. Pastinya Anda tidak bisa sembarangan saja menggantungkannya di dinding. Salah-salah bukannya menambah semarak suasana rumah Anda, tetapi malah menjadikan ruang rumah Anda menjadi membosankan ataupun nampak terlalu penuh.

Berikut adalah prinsip-prinsip dasar penataan wall art bagi rumah Anda.



1. Keseimbangan

Jika Anda akan mengatur komposisi wall art, yang pertama harus dipikirkan adalah prinsip keseimbangan. Ini berarti adalah pengaturan keseimbangan visual. Pandangilah bidang dimana wall art akan Anda pasang. Bayangkanlah secara keseluruhan. Jangan biarkan berat sebelah, artinya pasanglah wall art Anda dengan merata pada seluruh bidang tersebut.

2. Dominasi

Size does matter! Perhatikan ukuran wall art Anda. Jika termasuk dalam ukuran super large mungkin Anda harus memasangnya sebagai objek tunggal di bidang dinding ruang yang luas. Kurangi efek "super large" nya dengan meletakkannya di sekitar elemen interior yang juga besar, misalnya di atas sebuah sofa double. Wall art yang berwarna gelap, bertekstur kasar atau berbentuk aneh akan tampak mendominasi, demikian pula wall art yang berwarna mencolok seperti merah cerah atau warna cerah yang lain.

3. Komposisi

Jika Anda mempunyai beberapa wall art yang ingin dipasang di dinding dalam ukuran yang berbeda-beda, sebaiknya Anda coba mengkomposisikannya dulu. Selama ini para desainer interior cenderung memasang wall art dalam jumlah yang ganjil, yaitu tiga, lima, tujuh dan seterusnya. Bermain-mainlah dengan wall art Anda di lantai. Taruh yang ini di sini, taruh yang itu di sana. Tukar tukar dan sebagainya. Gunakan intuisi Anda. Jika memang sudah tampak nyaman di mata, berarti Anda sudah mendapatkan komposisi yang Anda inginkan.

4. Benang Merah

Beberapa wall art yang dipasang secara bersamaan sudah tentu akan lebih menarik jika terdapat benang merah yang menghubungkan antara wall art yang satu dengan yang lain. Pilihlah gambar yang mempunyai satu tema, atau mempunyai warna dominasi yang sama, scene yang sama atau bahan yang sama. Pilihan yang lain, mungkin Anda bisa memasang wall art yang mempunyai alur cerita.

5. Ritme

Seperti dalam sebuah musik, ritme sangat menentukan keindahan dari sebuah komposisi. Dalam pemasangan wall art ini, ritme dapat diperoleh dari permainan spacing (jarak antara wall art), ukuran ataupun bentuk wall art Anda. Ritme ini biasanya akan dapat menentukan mood dari komposisi wall art. Bisa berarti mood yang datar, bergelombang, energik maupun tenang. Ketika Anda memasang wall art Anda dalam spacing dan ukuran yang sama, mood yang Anda dapatkan adalah ketenangan. Sedangkan jika Anda mengatur ritme dengan memainkan ukuran besar dan kecil, vertikal dan horisontal, maka mood ruang Anda akan menjadi lebih dinamis.

6. Focal Point

Kecenderungan orang memandang adalah lebih dulu tertuju pada satu objek yang paling dominan di dalam ruang. Manfaatkan kecenderungan ini dengan memulai komposisi Anda dari wall art yang paling dominan. Jika wall art dominan ini sudah terpasang, maka Anda dapat memasang wall art yang lain di sekeliling wall art dominan ini. Hal ini akan membuat komposisi Anda lebih menyatu.

7. Ruang Negatif

Alternatif penarik perhatian yang lain adalah menciptakan ruang negatif. Perhatikan warna dinding interior Anda. Pada prinsipnya, Anda harus memasang wall art yang mempunyai tingkat kontras warna yang tinggi terhadap bidang dinding di mana wall art itu akan dipasang. Jika warna dinding Anda cenderung gelap, pasanglah wall art yang mempunyai warna dominasi yang cerah, begitu pula sebaliknya.

8. Proporsi

Proporsi menciptakan keseimbangan. Sebagian orang cenderung menilai bahwa proporsi berhubungan dengan ukuran. Ini tidak sepenuhnya benar. Proporsi berhubungan dengan rasa dan kenyamanan Anda dalam melihat sebuah komposisi, bagaimana wall art yang satu nampak menyatu dengan wall art yang lain.




Sumber : http://001interior.blogspot.com/2008/05/8-prinsip-penataan-wall-art.html

Senin, 18 Mei 2015

Cutting Sticker



Cutting Sticker


Cutting Sticker secara harfiah berasal dari kata Cutting yang berarti potong dan kata Sticker yang berarti media sticker. Jadi Cutting Sticker adalah sticker potong atau sticker yang dibuat dengan cara pola memotong. Lebih jelasnya adalah sebuah teknik pemotongan bahan sticker sesuai dengan desain yang diinginkan, baik itu permainan warna solid (non gradasi) maupun corak dengan menggunakan perangkat mesin cutting sticker dan komputer.

Keunggulan menggunakan Cutting Sticker : 


  • Dibandingkan dengan sticker digital printing, cutting sticker memiliki kelebihan yaitu lebih tahan lama dan warna yang tidak mudah pudar.
  • Jenis sticker vinyl seperti ORACAL, 3M, Kiwalet, Transign, Asahi bahkan memiliki ketahanan outdoor hingga 5 tahun, dibandingkan dengan sticker printing yang biasanya sudah mulai pudar tintanya setelah 1 tahun. Ini karena cutting sticker tidak menggunakan tinta / ink sebagai pewarna sticker melainkan sticker sudah diberi pigmen warna permanen sejak dari proses produksi oleh pabrik. 
  • Jenis sticker cutting seperti fosfor bisa mengeluarkan warna pada kondisi gelap, sedangkan pada sticker digital printing sampai saat ini tidak ditemui jenis yang seperti ini. 
  • Sticker Cutting merupakan jenis sticker yang contour cut artinya bentuk atau desain sticker adalah bentuk potongan dari sticker itu sendiri. Sehingga lebih fleksibel untuk diaplikasikan ke berbagai media. Sedangkan untuk jenis sticker digital printing, hasil akhir berupa lembaran berbentuk kotak persegi. Tetapi pada saat ini ada teknologi terbaru yaitu PrintCut. Teknologi ini merupakan gabungan antara digital printing dengan cutting dimana sticker yang telah dicetak akan dipotong mengikuti contour dari bentuk desain sticker tersebut. Tetapi mesin yang bisa melakukan pekerjaan ini masih tergolong mahal apalagi ketersediaan sparepart nya di Indonesia masih jarang karena tergolong teknologi baru. 
Kekurangan Cutting Sticker :
  • Terbatas untuk warna-warna yang solid (non gradasi).
  • Akan tetapi hal ini bisa disiasati dengan teknik gambar animasi, seperti menggunakan program Raster to Vector atau CorelTrace, dll. Tentu saja tidak bisa langsung dipakai karena gambar harus dirapikan terlebih dahulu.
  • Proses pembuatan yang lebih rumit dibandingkan dengan sticker digital printing
  • Waktu pengerjaan yang lebih lama karena ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan secara manual, seperti weeding/peeling (atau mengelupas bagian sticker yang tidak perlu)
Manfaat Cutting Sticker :
  • Memperkenalkan perusahaan lebih luas lagi ke masyarakat umum. Tanpa mengeluarkan biaya lebih untuk pasang iklan di media umum. Dengan memanfaatkan kendaraan, perusahaan bisa bebas memasang iklan pada mobil dengan menggunakan cutting sticker.
  • Dan selain itu membantu meningkatkan penjualan/omzet, tanpa membuat team marketing bingung memasarkan dan meng iklankan perusahaan.
Jenis Bahan Untuk Cutting Sticker :

Vinyl 


  • Oracal 651   : Bahan yang paling sering digunakan untuk Wrapping, Branding, Cutting Sticker, Dll (Doff/Matte)
  • Oracal 638   : Sticker ini khusus untuk Wall Art, dengan di cutting sesuai model.
  • Oracal 970   : Bahan Premium Seri Casting, untuk body wrapping.
  • Oracal 5200 : Bahan ini sifatnya Reflective (Memantulkan cahaya). untuk pilihan warnaya sedikit.
  • Oracal 5800 : 
  • 3M 610        : Reflective mudah digunakan untuk Cutting Sticker dan Digital Printing.
  • 3M 680        : Tingkat Reflective diatas 3M 610 untuk digunakan Cutting Sticker.
  • Bahan Cina  : Asahi, Transign, Kiwalet. Dll
  • Fosfor          : Sticker Glow in The Dark sticker yang biasa untuk gigunakan diruangan gelap, rata-rata sanggup memancarkan warna untuk sebagai petunjuk.
  • Sandblast     : Sandblastpun bisa di cutting, dengan pilihan disain sendiri.